Buletin Exodus ISRAC di Tangan Fadly Zon, Babak Baru studi Kebudayaan Aceh yang Berporos di Tanah Singkel?

Buletin Exodus ISRAC di Tangan Fadly Zon, Babak Baru studi Kebudayaan Aceh yang Berporos di Tanah Singkel?

2 menit baca

Kebudayaan Indonesia saat ini tidak kekurangan gerakan, tapi kekurangan rasa. sehingga kebudayaan selama ini bukannya melahirkan kepribadian, tapi hanya memunculkan festival tanpa substansi akademis yang berdampak pada perubahan sosial. Menyoroti hal itu, Fadly Zon selaku Mentri Kebudayaan RI mendukung penuh dan ikut berpartisipasi dalam pemuatan kajian Syekh Hamzah Fansuri dan Kebudayaan Akademisi Islam dalam sejarah Kota Subulussalam.

Rabu (2/04/2025), Walikota Subulussalam, H.M Rasyid Bancin dan Wakil Gubernur Aceh H. Fadhullah, S.E bersama rombongan menemui Fadly Zon dalam rangka membicarakan strategi kebudayaan di Aceh dan sekaligus memberikan Undangan Seminar Filologi Nasional yang akan diadakan oleh ISRAC (Institute for Singkil Research on Adat and Culture) pada tanggal 16-17 April 2025 nanti. Acara ini memang memiliki kerjasama dengan Kementerian Kebudayaan RI, Dana Indonesiana dan LPDP.

Acara seminar nasional filologi ini telah melalui berbagai rangkaian dari tim ISRAC sendiri, seperti penelusuran naskah di Kecamatan Rundeng, pencarian situs-situs makam ulama dan dan berbagai kegiatan kebudayaan lain di Aceh Singkel-subulussalam. Acara tersebut nantinya akan diisi oleh Pakar filologi Nusantara yakni Prof. Dr Oman Fathurrahman, M.Hum, dan Prof, Kamaruzzaan Bustamam Ahmad, M.Sh., Ph,D.

Tak hanya itu, Fadly Zon mendapatkan dua jilid cetakan yang ditulis oleh Tim ISRAC terkait sejarah Syekh Hamzah Fansuri di Kota Subulussalam. Terbentuknya kebudayaan Islam di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Syekh Hamzah Fansuri dalam kesusastraan, teologi, filsafat dan kebudayaan yang melahirkan berbagai paradigma yang membentuk Republik Indonesia. Tak tanggung-tanggung, dilaksanakannya acara ini menjadi perhatian dari Fadly Zon yang mengusung sistem kebudayaan yang bertautan dengan kesusastraan, sehingga acara seminar nasional filologi ini mendapat perhatian besar.

ISRAC adalah komunitas yang dikelola oleh Akademisi, Sarjana dan Tenaga Pendidik di Kota Subulussalam. Sebagai Komunitas yang mengusung tri dharma perguruan tinggi, ISRAC mencoba mengawali gerakan kebudayaan melalui manuskrip untuk merekonstruksi sejarah lokal di Aceh Singkil-Subulussalam dalam hal advokasi adat dan diseminasi ilmu pengetahuan yang objektif. Acara Seminar Filologi Nasional yang nantinya dilaksanakan memberikan nuansa baru bahwa kebudayaan Indonesia berhutang besar pada gerakan Islam abad ke-16 yang porosnya bersumber dari Aceh, khususnya Tanah Singkel (Aceh Singkil-Kota Subulussalam). (pp)

Share this content:

Post Comment